Ada teori yang menggemparkan dunia persejarahan, yaitu bahwa
borobudur adalah warisan Sulaiman AS, dan Sulaiman adalah Nabi dari Indonesia
(Atlantis). Pro dan kontra pun turut menghiasi teori sejarah yang didasarkan
pada ilmu Matematika AlQur’an tersebut. Banyak fakta-fakta yang memperkuat
teori tersebut juga dilandasi dengan ayat-ayat AlQur’an. KH. Fahmi Basya
seorang perintis Dzikru Lil Alamien (DLA) sebagai pencetus teori inipun dengan
keyakinan yang kuat dan berlandaskan tafsir Qur’an versi beliau, bahkan akan
menggugat ke Mahkamah Konstitusi bahwa Borobudur adalah milik Umat Islam bukan
warisan agama Buddha.
Selama ini diyakini bahwa negeri Saba berada di Yaman. Namun berdasarkan
kajian Indonesia Negeri Saba dan Borobudur peninggalan Sulaiman As, bahwa
Negeri Saba itu ada di Indonesia
Atlantis, mungkin anda sudah tak asing mendengar nama itu.
Percaya atau tidak, Benua Atlantis yang telah lama hilang selama berabad-abad
itu terletak di Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia.
Dahulu kala di zaman peradaban pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Negara Singapura juga Malaysia bagian barat dan Selat Sunda menyatu daratannya. Dulu wilayah tersebut sering disebut-sebut Sunda Island.
Adalah Profesor Arysio Santos yang menyimpulkan bahwa setelah melakukan penelitian selama 30 tahun terakhir, dirinya meyakini benua Atlantis adalah Indonesia.
“Profesor Santos memperoleh keyakinan setelah melakukan penelitian kalau Indonesia adalah Atlantis yang hilang,” jelas Jimly Asshiddiqie
Menurut Jimly, karya Santos yang kemudian dibukukan dengan
judul ‘Atlantis, The Lost Continent Finally Found’ didukung sejumlah fakta yang
memang mendekatkan Indonesia dengan Atlantis. Bahkan, kata Jimly, pernyataan
arkeolog, manusia tertua adalah Pithecanthropus Erectus semakin mengindikasikan
hal tersebut.
Kehancuran Atlantis
Benua Atlantis hilang di karenakan tenggelam oleh lautan dan bencana gempa bumi, hingga mengakibatkan daratan Atlantis tenggelam hingga mencapai dasar laut. Terlihat jelas bahwa ada bangunan-bangunan tua yang sudah ada sejak berabad-abad di dasar laut di Selat Sunda.
Keberadaan Kota Atlantis yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu masih menjadi misteri. Namun, ada satu dokumen yang menyebut Indonesia merupakan wilayah Atlantis yang sebenarnya. Benarkah?.
Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar.
Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda. Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.
Benua Atlantis hilang di karenakan tenggelam oleh lautan dan bencana gempa bumi, hingga mengakibatkan daratan Atlantis tenggelam hingga mencapai dasar laut. Terlihat jelas bahwa ada bangunan-bangunan tua yang sudah ada sejak berabad-abad di dasar laut di Selat Sunda.
Keberadaan Kota Atlantis yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu masih menjadi misteri. Namun, ada satu dokumen yang menyebut Indonesia merupakan wilayah Atlantis yang sebenarnya. Benarkah?.
Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar.
Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda. Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.
Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir
70 persen spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia. Mereka
yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa
peradaban mereka di wilayah baru.
“Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos.
“Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos.
sumber
Baca Sanjutnya disini
0 komentar:
Posting Komentar