Berita menarik, boleh
percaya boleh tidak. Yang jelas, dalam penelitian sejarah ini tidak ada orang
Islam dan orang Indonesia, melainkan para arkeolog dari Turki dan Cina yang
sejak awal melakukan penelitian kapal Nabi Nuh. Ternyata, bahan kayu kapal Nabi
Nuh AS adalah kayu-kayu jati purba yang berasal dari Jawa.
_________________
Hasil Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International
China-Turki, menujukan bukti bahwa fosil kayu kapal Nabi Nuh berasa dari Jawa
Ankara, Pelita
Online, 30 Nopember 2012.
SEJAK ditemukannya situs kapal Nabi
Nuh AS oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda
mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar
4.600 M). Dan di muat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat
Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang
panjangnya sekitar 150 M. Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi
Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.
Seri pemotretan oleh penerbang
Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung
Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi
Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu
berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?
Baru-baru ini, gabungan peneliti
arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang,
yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu,
menemukan bukti baru. Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa;
serpihan kayu kapal, tambang dan paku.
Hasil Laboratorium Noah’s Ark
Minesteries International, China-Turki, setelah melakukan serangkaian uji
materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukan bukti yang
mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang ada
di Pulau Jawa.
Mereka telah meneliti ratusan sample
kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan, bahwa fosil kayu jati yang
berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok dengan sample
fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS. Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing, pembuat
film documenter The Noah’s Ark, saat melakukan konfrensi pers di Hongkong,
Senin (26/4/2010) yang lalu.
“Saya meyakini 99 persen, bahwa
situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang
ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar
menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas
Yeung Wing
Pendapat National Turk
Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD,
yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh
AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.”
Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang
disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu
terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).
Menurut peneliti The Noah’s Ark,
kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu
berlayar ke anta beranta, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir besar.
Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing.
Ketika air menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka terdampar di puncak
sebuah gunung.
Bila fosil kayu kapal itu menunjukan
berasal dari Kayu jati, dan itu hanya tumbuh di Indonesia jaman purba, boleh
jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat saksikan
dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu merupakan
daratan yang luas.
Sedangkan Dr. Bill Shea, seorang
antropolog, menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 M dari situs kapal
Nabi Nuh AS. Tembikar ini memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang yang
memegang palu dengan memakai hiasan kepala bertuliskan Nuh.
Dia menjelaskan, pada jaman kuno,
barang-barang tersebut dibuat oleh penduduk lokal di desa itu untuk dijual
kepada para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno hingga saat ini, fosil
kapal tersebut telah menjadi lokasi wisata,” ujarnya
Respons :
Suatu temuan luar biasa dan itu mendukung temuan prof.
Santos dalam bukunya atlantis. Sy pikir ribuan tahun silam ada kerajaan yg
tenggelam di wakatobi di sebelah selatan binongko yang saat ini dikenal dengan
pasi koko. Masyarakat binongko samapi saat ini masih tetap trampil membuat
perahu. Mugkinkah situs desa pembuatan kapal nabi nuh itu di daerah pasi koko
wakatobi. Mereka juga percaya bahwa jabgkar kapal nabi nuh msh ada di sekitar
pasi koko. Walahu alam. Penelitian akan mendekati kebenaran
2.
Sahirsan
Ya saya percaya, dan yakin dengan hasil-hasil riset, dulu
ada negeri bernama Nusantao yang diceritakan dalam buku Eden in the east, negeri
itu bertutur bahasa Austronesia di Asia Tenggaram negeri itu telah ditimpa
banjir tiga kali tahun 15 ribu, 12 ribu dan 9 ribu sebelum masehi diduga banjir
Nabi Nuh di episode 9 ribu tahun BC. dan penduduk Nusantao mulai menyebar ke
India lalu ke Mesopotamia dan Nabi Nuh dengan kapalnya terbawa ke gunung Ararat
Mesopotamia
3.
mau.tau
professor Santos aja yang buat penelitian slama 30tahun
yakin Indonesia adlah Atalntis yang hilang…bisa jadi begitu..coba kita
lihat..didunia ini tidak ada Negara Kepulauan terbesar didunia selain
Indonesia. karena dulunya adalah satu daratan luas…..tanahnya subur tumbuhan
apapun pasti hidup..kekayaan perut buminya pun Subhanallah…tuh liat Freeport
berapa truliun mereka melahap emas kita.sampe ga mau minggat dr Indonesia… coba
liat sistem Agrikultur pertanian kita aja yang paling tua.. semuanya tinggal
sejarah karena umat pada jaman itu tidak pernah bersyukur… maka Azab Allah yang
datang… jangan sampai kejadiannya terulang lagi..disaat Indonesia semakin
makmur maka Kufur nikmat…nanti habislah kita nanti..ntapi kapan ya makmurnya??
4. Mulya MZ
Bila semua penelitian itu membenarkan bahwa, Negeri yang
dilanda banjir bah di zaman Nabi Nuh adalah Nusantara & Benua Atlantis yang
hilang adalah Nusantara serta Negeri Saba yang porak poranda dilanda banjir
adalah juga nusantara, maka kita tidak perlu membanggakan diri, namun mari
dijadikan intropeksi utk mawas diri. Sebab berarti sudah 3 x Nusantara ini
ditenggelamkan/ dihancurkan Allah, karena penduduknya banyak yang kufur nikmat
& berlumur dosa. Semoga hal itu tidak terulang kembali. Mari kita bangun
negeri ini dengan iman & taqwa, serta janganlah hanya bisa
membangga-banggakan nenek moyang.
baca selanjutnya disini
0 komentar:
Posting Komentar