Lafadz Sholawat Fatih
Berikut adalah lafadz dari sholawat ini,
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍنِ الْفَاتِحِ لِمَا اُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْ رِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Latin,
Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala ālihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
Terjemahan,
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus.
Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
Keutamaan
Sholawat ini mengandung makna “pembuka pintu (arsy)” sebagaimana nama dan maknanya, sholawat ini diharapkan dapat membuka pintu permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Sehingga segera ditemukan solusinya.
Inilah salah satu keutamaan membaca shalawat fatih. Keutamaan lainnya yaitu diperlihara Allah SWT dari api neraka. Sebagaimana ucapan salah seorang syekh.
Syekh Al-Arif Al-Kubra berkata, “Barang siapa membaca shalawat ini seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah Ta’ala dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah.”
Pendapat ini diambil dari kitab perukunan melayu.
Keistimewaan lainnya diambil dari pendapat Syekh Ahmad At-Tijany, beliau berkata “ Keistimewaan shalawat al-Fatih sangat sulit diterima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi.
Seandainya ada 100.000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100.000 kaum, dan setiap kaum berdiri dari 100.000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100.000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100.000x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca shalawat al-Fatih 1x”
(Disebutkan di Jawahir al-Ma’ani, Jilid I, hal. 117)