Seorang pelajar SMP Alam Bandung, Muhammad Yahya Harlan, 13 tahun, membuat situs mirip Facebook

Sekarang ini jamannya Facebook. Banyak orang yang menggunakan Facebook untuk beragam kepentingan. Namun, situs jejaring sosial terpopuler ini bakal punya saingan. Seorang pelajar SMP Alam Bandung, Muhammad Yahya Harlan, 13 tahun, membuat situs mirip Facebook sebagai jaring pertemanan alternatif di dunia maya. Namanya SalingSapa.com.
Rancangan pelajar SMP Sekolah Alam Bandung itu bernuansa Islami. Anggotanya tak dibatasi umur.

Facebook & Youtube Sehatkan Manula

Selain meningkatkan kerja otak, jejaring sosial mengurangi stres pada manula

Lilian Lowe, Pemilik Akun Facebook Tertua (thesun.co.uk)

VIVAnews - Situs jejaring sosial kini tengah digandrungi di dunia. Tak hanya menghipnotis kaum muda, tapi juga remaja dan anak-anak. Bahkan tak lama lagi, mereka yang memasuki usia lanjut usia mungkin akan ikut keranjingan membuka Facebook atau YouTube.

Seperti dikutip dari Daily Mail, sejumlah ilmuwan mengungkap hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Facebook dan YouTube membantu mengaktifkan kembali otak orang tua yang memasuki usia lanjut, dan mencegahnya kehilangan memori. Bahkan berperan mengurangi stres dan depresi.

Lewat penelitian itu, para ilmuwan mengklaim bahwa pensiunan yang menyibukkan diri dengan situs jejaring sosial, dan berselancar di komunitas dunia maya lainnya, seperti Skype, memiliki kondisi otak lebih fleksibel daripada mereka yang tidak.

Penggunaan internet yang aktif juga dikata mampu mengurangi gejala kecemasan, stres dan depresi dan membantu para pensiunan untuk mengembangkan jaringan pendukung sosialnya.

Marco Trabucchi, ketua Asosiasi Psychogeriatrics di Italia, yang melaksanakan studi mengatakan, jejaring sosial menjaga budaya rasa ingin tahu dalam hidup para lansia. Kondisi ini akan meningkatkan kinerja kognitif sehingga otak mereka lebih segar, serta merangsang perhatian, memori dan persepsi. "Itu membuat mereka merasa lebih muda."

Penelitian dilakukan dengan mempelajari kehidupan orang-orang tua yang tinggal di dua rumah perawatan di Cremona dan Brescia di Italia Utara. Mereka, para penghuni rumah perawatan, diberi laptop dengan koneksi internet nirkabel dan diberi tutorial tentang cara berselancar di dunia maya.

Mereka juga diperkenalkan bagaimana mengatur akun sendiri, termasuk cara menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter dan layanan Skype. Mereka yang secara aktif menggunakan teknologi modern memiliki memori jauh lebih baik daripada mereka yang tidak menggunakan internet.

Mr Trabucchi berkata, "Facebook adalah sebuah jendela menuju dunia bagi warga tua kita. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap kontak dengan anggota muda dari keluarga mereka. Ini membuat mereka waspada."

Selama beberapa tahun terakhir jumlah pensiunan yang aktif berselancar di internet dan menggunakan jaringan sosial telah meningkat sebesar 80 persen. "Sekitar delapan persen dari orang-orang yang memiliki profil di Facebook dan MySpace adalah pensiunan.

sumber nya

Mengapa Nafsu Makan Meningkat Saat Stres

Saat stres, orang cenderung banyak mengonsumsi makanan manis dan berlemak yang tak sehat.

Wanita makan (inmagine)

VIVAnews - Stres dan ngemil tampak sejoli yang tidak terpisahkan. Saat stres, kecenderungan menginginkan kue-kue kecil manis masuk memenuhi mulut akan lebih besar. Menurut sebuah penelitian, kebiasaan mengunyah saat stres atau sering disebut dengan comfort eatingdipicu hormon stres.


Seperti dilansir dari Daily Mail, memakan makanan manis dan berlemak telah lama dianggap berhubungan dengan stres atau kecemasan. Sekitar 2/5 orang diyakini makan berlebihan dalam keadaan tertekan.