Khidmat
Manaqib
KRITERIA SEORANG GURU MURSYID
Oleh : KH. M. Zein ZA. Bazul Asyhab
Alhamdulillah, kita telah berada di tahun 2004. Rasanya baru kemarin saja Millenium kita lewati. Rasulullah Saw. bersabda :"Berbahagialah orang-orang yang diberi kesempatan panjang umur dan baik amal ibadahnya. Dan celakalah manusia yang diberi kesempatan umur panjang tapi selalu jelek amalnya". Selalu mengikuti hawa nafsunya dan jauh dari berbakti kepada Allah.
KRITERIA SEORANG GURU MURSYID
Oleh : KH. M. Zein ZA. Bazul Asyhab
Mungkin kita merasa kesulitan
apabila harus mencari ayat al-Quran yang berisikan adab terhadap guru. Wabil
walidaini ihsana, "Berbuat baiklah kepada kedua orang tua". Yang dinamakan
orang tua itu ada ayah dan ibu yang melahirkan kita. Guru ilmu yaitu guru kita
di sekolah dan Guru Ruh. Banyak sekali adab murid terhadap Guru Mursyid. Dijelaskan
di dalam kitab al-Anwarul Qudsiyah antara lain : Keyakinan dirimu bahwa gurumu
adalah mursyidmu. Mursyid menurut bahasa adalah setiap yang memberi petunjuk.
Contohnya kita bertanya kepada seorang tukang becak dimana rumah pak Abdullah
karena kita tidak tahu. Kemudia dia menunjukkan maka dia itu seorang mursyid
menurut bahasa. Begitu pula yang memberikan pelajaran dan mampu mendidiknya
sehingga berakhlak baik maka dia juga mursyid.
KH. M. Zezen ZA. Bazul Asyhab |
KH. A Shohibulwafa Tajul Arifin ( Abah Anom) |
Dalam koridor ilmu tasawuf (Tharekat)
Mursyid adalah manusia yang atas izin Allah, dia dipertemukan dengan mursid
sebelumnya lalu mendapatkan talqin dzikir, mengamalkan tarekatnya dengan benar
sehingga sampai tingkatan bersih hatinya terbukti dengan baik akhlaknya terbutki
dengan tinggi ilmunya dan tidak mencari murid. Dia mengamalkan untuk dirinya
sendiri setelah dilihat oleh orang lain ternyata dia berakhlak mulia berhati
bersih arif bijaksana, orang lain minta dibimbing kepada dia. Kemudian dia dilantik
secara ruhani oleh silsilahnya maka diikuti oleh orang lain. Calon seorang mursyid
itu orang yang atas izin Allah ingin mencari ilmu Allah untuk menjadi hamba
Allah yang baik oleh gurunya diberikan ilmu tauhid, fiqih, akhlak, hadits, tasawuf,
nahu, sorof dll. Pendeknya seorang mursyid harus seorang yang 'alim. Oleh Allah
masih digerakkan hatinya yang kemudian dipertemukan dengan seorang mursyid.
Kemudian tarekatnya diamalkan dengan semua adab-adabnya dengan semangat Wushul
Ilallah. Dari sekian ribu bahkan juta muridnya terpilihlah dia. Dipilih oleh
Allah melaui gurunya bukan keinginannya sendiri. (karena apabila ada seujung
rambut saja dalam hati seorang salik ingin mendapatkan kedudukan dan jabatan
maka dia telah gagal, sebelum berangkat).
Kita datang ke Suryalaya seperti
seorang pasien datang ke rumah sakit atau seperti mobil yang rusak masuk ke
bengkel. Tuga s kita adalah memperbaiki diri dan itu lebih sulit daripada memperbaiki
orang lain. Seorang guru mursyid adalah orang yang diberi wewenang oleh Allah
untuk membimbing ruh orang lain di bawa melakukan perjalanan dari bumi sampai
ke Alam Lahut menembus 4 lapis alam dari bumi sampai langit satu, sampai ke
langit tujuh, kemudian menuju Haziz Bainal Haromin dan diserahkan kepada Allah.
Sebagai seorang murid yang sedang
belajar tarekat, ambillah lahan apa saja sebagai khidmah. Seperti syaikh Ibrahim
mengurus kuda, syaikh Ahmad Kanji yang pekerjaannya mencari kayu bakar padahal
dia seorang Hafidz Qur'an, hafal ribuan hadits tapi masih mencari guru mursyid.
Ketika gurunya mengetahui hal ini, gurunya memberikan izin. Berbeda dengan guru-guru
di Indonesia yang kadang melarang muridnya untuk mencari guru lain. Hal ini
bisa kita lihat di dalam manqobah.
Di dalam belajar tarekat semakin
tinggi maqomnya semakin hati-hati. Bisa dibayangkan jika kita berada di tempat
yang tinggi kemudian jatuh, bagaimana? Diinjak-injak merasa enak-enak saja tidak
kemudian marah-marah. Alhamdulillah kita mempunyai Guru Mursyid yang pemaaf.
Karena kita sebagai muridnya banyak melakukan kesalahan, tidak taat kepada apa
yang diperintahkannya. Kalau boleh saya katakan bahwa Beliau adalah seorang
wali. Wali sampai hari kiamat tidak akan berkurang. sebagai referensi dari kitab
Iqodul Imam syarah al-Hikam Ibni Athoilah al-Sakandari bagian awal. Kalau dikurangi
satu saja di muka bumi ini seorang wali, maka tidak akan turun air dari langit,
tidak akan tumbuh pepohonan. Bedanya jika seorang Rasul harus berkata dan mengaku
Ana Rosuulu robbik. Kalua wali tidak boleh sesumbar. Seorang wali juga memiliki
karomah. Banyak Ikhwan yang sudah merasakan karomatnya termasuk saya (KH. M.
Zein ZA. Bazul Asyhab) dan KH. Abdul Gaos. Sebagai contoh ustadz Zuki dari Singapura
pernah dilarang berdzikir di mesjid, kemudian pindah kerumah. Di rumah diusir
pindah ke pohon. Pohonnya digergaji tapi tidak roboh. itulah karomah dan banyak
lagi yang lainnya. Kalau saja saya diijinkan untuk menulis karomah Pangersa
Abah saya sudah siap. Dan manaqib Syaikh Abdul Qodir al-Jailani adalah manaqib
Beliau juga.
Sebagai hadiah Ulang Tahun saya
untuk Pangersa Abah saya akan menyanyikan sebuah lagu. Kok di mesjid nyanyi?
Membaca al-Qur'an saja oleh Qori dilagukan! Inilah lagunya : Nun di sana di
suryalaya Tasikmalaya. Ada guru, berhati suci berhati mulya. Wajah bersinar
dengan sinar ilahi. Senyum tercurah menembus hati, menembus kalbu. Berjuta-juta
umat manusia datang padanya. Mohon bimbingan mohon tuntunan. Bersihkan hati
tingkatkan iman taqwa pada Ilahi. Gabungkan diri tembuskan hati pada-Mu robi.
Oh guruku yang mulya bimbinglah kami. Oh guruku yang agung tuntunlah kami. Oh
guruku yang mulya bimbinglah kami. Oh guruku yang agung tembuskan kami.
KHIDMAT ILMIAH MANAKIB
Oleh : KH. Abdul Gaos Saefulloh al-Maslul
Oleh : KH. Abdul Gaos Saefulloh al-Maslul
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan
kehadirat Allah Swt. karena kita masih bisa hadir di Manaqib ini. Masih dalam
suasana Tahun Baru 2004 dan Ulang Tahun Pangersa Abah Anom, Guru Mursyid kita
yang ke-89. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahcurahkan kepada Rasulullah
Saw. Berkenaan dengan Ulang Tahun Guru kita saya akan membacakan surat Mariam
ayat 15, yang artinya : "Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan,
dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali". Kemudian saya akan berdo'a,
Ikhwan serta Akhwat baik yang hadir di mesjid ataupun yang diluar bacalah Amin.
Inilah do'anya : "Selamat ulang tahun kami ucapkan. Selamat panjang umur
kita do'akan. Selalu sejahtera sehat sentosa. Selamat panjang umur dan bahagia.
Panjang umurnya, panjang umurnya, Panjang umurnya serta mulia. Serta mulia.
Alfatihah.
KULIAH SUBUH
SYUKUR NIKMAT
Oleh : Drs. H. Sandisi
SYUKUR NIKMAT
Oleh : Drs. H. Sandisi
Alhamdulillah, kita telah berada di tahun 2004. Rasanya baru kemarin saja Millenium kita lewati. Rasulullah Saw. bersabda :"Berbahagialah orang-orang yang diberi kesempatan panjang umur dan baik amal ibadahnya. Dan celakalah manusia yang diberi kesempatan umur panjang tapi selalu jelek amalnya". Selalu mengikuti hawa nafsunya dan jauh dari berbakti kepada Allah.
Bersyukur kita, oleh Allah masih
diberi kesempatan berumur panjang. Menurut Pangersa Abah Syukur merupakan salah
satu kunci untuk membuka pintu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di dalam al-Qur'an
Allah Swt. berfirman : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesunguhnya
azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7). Dalam ayat lain Allah berfirman
: "Maka berdzikirlah (ingatlah) kamu sekalian kepada-Ku, Kami selalu ingat
kepada-Mu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian mengkufuri-Ku".
Dalam sebuah hadits Qudsi tertulis
: "Idza dzakartani syakartani, wa idza nasyaitani kafartani". Apabila
kamu sekalian mengingat-Ku, berarti kamu sekalian sedang bersyukur kepada-Ku.
Sebaliknya apabila kamu sekalian lupa (hatinya) kepada-Ku, maka kalian sedang
kufur kepada-Ku. Na'udzubillahi min dzalik. Oleh karena itu kita harus selalu
ingat kepada Allah, dzikrullah.Dimana saja, kapan saja. Pangersa Abah pernah
menjawab pertanyaan saya tentang bagaimana orang yang taat kepada Allah itu,
Beliau menjawab dengan mengutip sebuah hadits : "Orang yang taat kepada
Allah adalah orang berdzikir kepada Allah, meskipun sedikit shalatnya, sedikit
puasanya, sedikit membaca al-Qur'annya. Barangsiapa yang berbuat maksiat, itulah
orang-orang yang lupa hatinya kepada Allah Swt. meskipun banyak sholatnya, banyak
puasanya dan banyak membaca al-Qurannya tetapi hatinya lupa kepada Allah".
Maka itu dianggap berbuat maksiat.
Tiada lain salah satu amalan
kita adalah Dzikir Jahar dengan menggunakan kalimat Laa Ilaaha Illallah dan
dzikir Khofi. Apabila ditimbang kalimat Laa Ilaha Illallah di dalam suatu wadah
dan 7 lapis langit serta 7 lapis bumi dalam wadah yang lain, pasti akan berat
kalimat Laa Ilaaha Illallah. Jangan sampai 165 kali setelah selesai shalatpun
mungkin kita masih merasa berat untuk melakukannya. Padahal nikmat Allah itu
begitu banyak bahkan tidak dapat terhitung. Ini adalah sebuah tuntutan agar
hati kita selalu ingat kepada Allah. Jangan sampai lisan mengucapkan dzikrullah
tetapi hatinya lupa kepada Allah. Perpaduan kedua macam dzikir ini, oleh Pangersa
Abah diibaratkan seperti sebuah mesin jahit yang mempunyai dua buah gulungan,
benang di dalam (sekoci) dan di luar. Selama apapun menjahit jika salah satunya
tidak berfungsi maka jahitan kita tidak akan betul.
Kedua macam dzikir inilah yang
harus selalu kita padukan. Dzikir Jahar dengan lisan dan dzikir Khofi dengan
hati. Kita harus tetap terus berusaha walaupun sulit. Begitu Pangersa Abah menyampaikan
sehingga kita mampu memperkokoh keimanan kita. Mudah-mudahan dengan keimanan
yang kuat dan kokoh kita akan mampu menerima dengan kesabaran setiap keputusan
yang datang dari Allah (Qodho dan Qodar), yang baik ataupun buruk di tahun 2004
ini.
0 komentar:
Posting Komentar